TERJEBAK
TERJEBAK
Oleh : Arya Fairus Taulani
Disuatu pagi hari yang bersalju ada seorang perempuan bernama sora yang hendak beranjak pergi meninggalkan rumah menuju suatu tempat yang bahkan tidak ia ketahui.
"Aku harap rasa sakitku dapat membeku, karena musim dingin" ucapnya pelan.
Dengan asap putih yang keluar dari mulutnya, seorang lelaki menjawab, "Begitu?"
"Benarkah kau berpikir bahwa jika rasa sakitmu membeku, itu berarti kau tidak akan merasa sakit lagi?"
"Mungkin begitu."
"Kurasa, kau tidak akan bisa membuat rasa sakitmu membeku."
"Kenapa?"
"Karena ketika musim semi tiba, rasa sakitmu akan segera mencair."
Setiap tahun, Sora selalu menanti kedatangan musim dingin. Langit menjatuhkan titik-titik putih menjadi tanda bahwa tiba waktunya untuk bermain dengan ayahnya di halaman. Sementara, ibu akan memasak dan menyiapkan hidangan lezat di meja makan.
Di balik tumpukan salju yang berbentuk gunung di halaman, Sora menemukan kehangatan kasih sayang kedua orang tuanya. Namun, itu dulu, sebelum suatu rahasia akhirnya terbongkar di musim dingin tiga tahun lalu dan merenggut nyawa ibunya. Sebelum perhatian ayahnya teralihkan oleh judi dan alkohol. Sebelum Sora memilih melanjutkan hidupnya dengan berjalan di jalan yang salah.
Sora keluar dari rumah ingin mencari udara segar dan memcari kehangatan dari luar, dengan fikiran yang kosong sora melangkah demi langkah menuju tanpa tujuan, sora tanpa sadar sampai ditamah yang diguyur oleh salju.
Pukkkk ~
Sora menabrak seorang lelaki yang tinggi dan berbahu lebar kemudian dia mendongak dan melihat ke arah lelaki itu.
"Maaf aku tak sengaja menabrakmu." ucap sora dengan lirih.
"Tidak apa apa, apakah kamu baik baik saja?." ucap lelaki itu dan bertanya pada sora
Sora merasa kaget karena baru kali ini ada yang menanyan tentang kondisinya, bahkan itu bukan orang yang di kenalnya.
"Aku baik baik saja." jawaban yang selalu ia lontarkan
Pada saat sora melangkah untuk melanjutkan perjalanan tanpa tujuannya, ada yang yang menyentuh bahunya.
"Kenalkan aku gabriel." ucap lelaki yang tadi ia tabrak
"Oh hai gabriel, namaku sora." ucapnya dengan nada sendu
Kemudian mereka duduk disebuah kursi dekat taman dan saling berkenalan. gabriel seseorang yang hangat dan dia sangat peduli kepada orang sekitarnya. gabriel dan sora terdiam di sebuah kursi, tidak ada percakapan apapun di antara mereka.
"Disini dingin ya." ucap gabriel membuka suara
Sora aga malas menjawab karena sudah jelas disini bersalju.
"iya." ucapnya
Komentar
Posting Komentar